JAKARTA--MICOM: Rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis (29/9) siang turun tajam karena pelaku kembali melepas mata uang lokal itu, setelah pada hari sebelumnya menguat. Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun 52 poin menjadi 8.925 per dolar dari sebelumnya 8.873.
Direktur Retail Banking PT ANZ Panin Bank Anthony Soewandy mengatakan para pelaku pasar melakukan aksi lepas karena sentimen pasar global negatif. Pelaku melihat bursa New York cenderung melemah, maka mereka langsung mengikuti langkah tersebut, katanya.
Anthony mengatakan, faktor utama yang menekan rupiah melemah adalah krisis utang di Eropa yang sampai saat ini masih belum ada kepastian. Bahkan kanselir Jerman meminta ada negosiasi ulang mengenai krisis itu dalam upaya memperbaiki kondisi Eropa yang makin memburuk.
Bank Indonesia memperkirakan rupiah dapat berada pada kisaran 8.800 sampai 9.000 per dolar. Apabila rupiah terus terpuruk hingga melewati angka pada kisaran tersebut, maka dikhawatirkan mata uang lokal akan makin melemah, ucapnya.
Aksi lepas itu hanya merupakan trading saja setelah kemarin rupiah mengalami kenaikan sehingga posisinya berada di bawah 9.000 per dolar. "Kami memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan kembali masuk pasar melakukan intervensi karena rupiah kembali akan mendekati angka 9.000 per dolar," ucapnya. (Ant/OL-04)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar